Faktor Budaya Terhadap Perkembangan Desain Grafis
1. Bagaimana
faktor budaya berpengaruh terhadap perkembangan sudut pandang & kualitas
desain grafis?
Terdapat pengaruh kebudayaan
dan teknologi pada berkembangnya suatu desain pemodelan grafis. Budaya akan
digunakan sebagai sumber pemikiran untuk mengambangkan suatu desain grafis.
Banyak budaya kita yang menarik digunakan sebagai desain grafis,sebaagai contohnya
adalah kerajinan kain daerah.
Kerajinan kain daerah
merupakan warisan nenek moyang kita yang sangat indah untuk di jadikan sebagai
sumber pikiran dalam membuat desain grafis, contohnya adalah batik dan songket.
Sedangkan teknologi juga memiliki andil yang cukup besar untuk perkembangan
desain grafis. Dengan semakin majunya teknologi maka semakin mudah kita untuk
menciptakan karya desain grafis
dengan waktu yang singkat kita dapat menghasilkan banyak desin grafis sehingga lebih efisien.
dengan waktu yang singkat kita dapat menghasilkan banyak desin grafis sehingga lebih efisien.
2. Bagaimana
faktor/komponen desain grafis terhadap dunia perfilman?
Desain grafis yang berkaitan
dengan industri perfilman dan TV mencakup beberapa kegiatan, antara lain,
konsep visual, story board, tittle & credits, spesial effect, stage design,
sampai ke materi promosi berupa spanduk, poster film, iklan dan juga materi
hasil produksi berupa VCD atau DVD dari film tersebut.
Program yang termasuk dalam
kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam
format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat
diolah menggunakanprogram ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect)
seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat
menggunakan aplikasi ini.Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Suatu desain yang menekankan fungsi
saja tanpa memperhatikan keindahan atau estetika, akan tidak menarik dan
tidak komunikatif. Menarik atau indah dapat dinilai dengan menggunakan mata
(lahir) atau dengan hati (batin). Nah, Agar sebuah desain dapat menarik mata (eye
catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur atau komponen dalam desain
grafis. Komponen tersebut antara lain terdiri dari Garis, bentuk, gambar,
warna, teks, ruang.
Desain bisa menarik karena indah dipandang atau
konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas tebih ditekankan pada kemampuan
mata sebagai penilai.
Agar desain menarik, komponen grafis tersebut harus
diedit, retouching, diberi efek dan lain sebagainya. Kemudian di
komposisikan/di-layout dengan Prinsip Desain sebagai berikut:
·
Kesederhanaan
·
Keseimbangan
·
Keserasian/harmoni
·
Proporsi
& Skala
·
Irama
·
Kesatuan.
3. Bagaimana
cara/proses seseorang merasakan desain grafis yang selalu berubah-ubah
sehubungan dengan IMK?
Interaksi manusia dan komputer (bahasa
Inggris: human–computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan
implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh
manusia.
Ilmu ini berusaha menemukan cara
yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi
manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan
yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya
saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk
memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Sistem harus sesuai dengan kebutuhan
manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai pemakai.
Tujuan utama disusunnya berbagai
cara interaksi manusia & komputer adalah untuk mempermudah manusia dalam
mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang ia perlukan
selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer. Para perancang antarmuka manusia
dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat bersifat
akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly).
Kita butuh Interaksi manusia
komputer agar kita lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. serta dapat
membuat waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya
dalam membuat suatu pekerjaan.Disiplin ilmu yang terlibat dengan Interaksi
manusia dan komputer sangatlah banyak. Dan salah satunya adalah Desain Pemodelan Grafis.
Desain
pemodelan grafis adalah ilmu
yang sangat penting dalam hubungan interaksi. karena dengan menggunakan visual
interaksi manusia dengan komputer dapat berjalan lancar. dan bagi orang yang
awam lebih mudah mengerti dibandingkan dengan menggunakan text command yang
harus dihafal untuk berinteraksi dengan komputer.
4.
Sejarah perkembangan Desain Grafis
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri
dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol)
yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului
tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan
dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Belum ada yang tahu
pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi.
Pada manusia primitif sudah menggunakan coretan
gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang
ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis. Lambang/ aksara sebagai alat
komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu
menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400
tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan
kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa
peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan,
kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya
bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B,
C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y
dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal
dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad
pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Dari informasi yang saya temukan, desain grafis
berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat
ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg
(1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model
tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk
menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang
memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi
bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa. Tahun 1450
Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh
Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”,
“Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456.
Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman
terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf
(tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon.
Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”. Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”. Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene.
Pada saat ini perkembangan teknologi desain grafis sudah sangat maju dengan
adanya peralatan dan media digital yang serba canggih. Sesorang tidak harus
pandai dalam seni melukis untuk bisa membuat sebuahkarya desain grafis.
Misalnya dengan media komputer, manusia bisa membuat sebuah hasil karya desain
grafis dengan mudah dan sekaligus bisa langsung mencetaknya mulai dari ukuran
yang paling kecil hingga super besar dengan mesin cetak yang canggih. Dengan
berbagai software editor desain, juga semakin memudahkan manusia. Apalagi
software dengan fasilitas drag and drop, membuatnya lebih mudah untuk membuat
sebuah desain. Perkembangan teknologi sudah tidak dapat dibendung lagi, alhasil
tiap detik selalu ada perubahan-perubahan di bidang teknologi tersebut.
Untuk setiap saat mengikuti perkembangannya, kita sangat sulit. Tapi setidaknya
kita tahu bahwa teknologi peralatan-peralatan moder serba canggih sudah sangat
berkembang pesat. Namun semua itu juga perlu di imbangi dengan SDM yang baik.
Baik dalam membuat, menyampaikan, dan tujuan dari sebuah karya desain grafis.
Secara umum program desain grafis terdiri dari 2 macam, yaitu Berbasis
vector, Berbasis bitmap (raster). Sedangkan ditinjau dari aspek dimensi, desain
di bagi menjadi yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi. Di atas hanya beberapa contoh,
lainnya masih banyak lagi. Sekian informasi yang bisa saya sampaikan, bila ada
kurang lebihnya, mohon di jadikan manfaat untuk saling melengkapi karena tidak
ada kesempuranaan bagi kita.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar